Manunggaling TNI dengan Rakyat

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Hubungan yang harmonis TNI dengan rakyat

Kedekatan TNI (Tentara Nasioanal Indonesia) dengan  rakyat boleh dikatakan tidak ada sekat yang menghalangi. Terbukti beberapa dekade terakhir ini antara rakyat dan TNI telah   menjadi  penopang kekuatan bangsa ini. Kekuatan seperti ini tentu saja  dalam upaya  untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagaimana kita pahami bersama bahwa bangsa ini bebas dari penjajahan dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 atau sekitar kurang lebih 72 tahun lalu. Berkat hubungan yang harmonis dan kekompakan rakyat dengan tentara mereka berhasil  mengusir penjajah di bumi Nusantara ini. Sejarah mencatat, cikal bakal TNI berawal dari  pembentukan  wadah organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) dulu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu kemudian dari BKR berubah    menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Selanjutnya Tentara Republik Indonesia (TRI), sebelum akhirnya ditetapkan ditetapkan secara resmi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947 oleh Presiden RI Pertama, Ir Soekarno.

Peran rakyat akan cikal-bakal pembentukan TNI, tentu tidak bisa dilupakan begitu saja, bahkan berkat kerja sama yang baik antara rakyat dengan TNI, bangsa ini bebas dari penjajahan, menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat sampai saat ini. "Kemanunggalan antara rakyat dengan TNI inilah yang harus tetap kita jaga, karena TNI itu sebenarnya berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,".

 Untuk tetap menjaga hubungan baik, antara TNI dengan masyarakat, maka dimulailah suatu   kemitraan terencana antara TNI dengan masyarakat. Maka lahirlah gagasan TNI untuk membantu rakyat dari belenggu keterbelakangan dengan  mencetuskan ABRI Masuk Desa (AMD) beberapa tahun puluh yang zilam.

Program  AMD ini digelar di beberapa daerah di Indonesia. Lokasi yang dipilih, terutama di daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, daerah kumuh perkotaan, serta daerah lain yang terkena dampak bencana. Dalam perkembangannya, nama program AMD ini berubah menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Informasi yang kami ketahui bahwa hingga kini program TMMD hingga kini sudah memasuki ke 99.

Jika dilihat proragm TMMD  tersebut telah membuktikan bahwa TNI bukan hanya dengan rakyat. Tapi antara rakyat dan TNI tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Sebabsubstansi tujuan TMMD  yakni membantu memajukan daerah tertinggal, serta mendekatkan hubungan antara TNI dengan masyarakat.

Oleh karenanya, dalam menumbuhkan semangat nasionalisme yang kokoh. Dibutuhkan kerja sama yang harmonis dalam membangun bangsa yang bermartabat tanpa adanya perbedaan. Apalagi sekarang pemerintah lagi memproklamirkan slogan “Saya Indonesia, Saya Pancasila'. Dengan slogan ini tentunya TNI sudah membuktikan bahwa antar slogan dan pembuktian dilapangan telah sejalan. Artinya perkataan yang jujur akan lahir ketulusan untuk saling mencintai sesama anak bangsa tanpa adanya skat yang menghalangi.

Apalagi sebentar lagi kita akan memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ke 72 tahun 2017 ini. Dengan memontum   Kemerdekan bangsa Indonbesia yang sebentar lagi kita akan rayakan membuat kita untuk saling menghormati satu dengan lainnya.  Sehingga hubungan yang emosional antara rakyat dengan TNI dan eleman lainnya harus terus terjaga dalam kelangsungan bangsa dan negara yang kita cintai yaitu bangsa Indonesia. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rahman

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

DITANDU APARAT DENGAN INFUS TERGANTUNG

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
img-content

Garuda Terbang Melintasi Bumi NKRI

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler